Nopol Ri 77 Mobil Siapa

Perbedaan di Angka Kecil Ujung Kanan Bawah Plat RI 25

Selain kendaraan yang berbeda, netizen juga mulai memperhatikan perbedaan angka kecil yang tercantum di ujung kanan bawah pelat nomor RI 25. Misalnya, pada salah satu pelat Toyota Alphard, tertera angka kecil "1", sementara pada Toyota Zenix terlihat angka "2".

Angka kecil ini diduga digunakan untuk membedakan kendaraan dinas yang masuk dalam satu kode RI yang sama, meskipun digunakan oleh pejabat yang berbeda.

"Baru sadar ternyata di plat RI itu ada angka kecil di ujung kanan bawah. Mungkin ini buat bedain kendaraan dinasnya ya," tulis seorang netizen di kolom komentar cuitan viral tersebut.

Jakarta: Fenomena penggunaan pelat nomor RI 25 di berbagai jenis kendaraan memicu perbincangan hangat di media sosial. Plat yang biasanya dikaitkan dengan pejabat negara ini dilaporkan terlihat di mobil seperti Toyota Alphard, Zenix, sedan, hingga BMW, dan menimbulkan kebingungan di kalangan netizen. Berawal dari salah satu pengguna akun X, Galil** (@glrh*), yang mengungkap sebuah mobil bernopol RI 25 tidak seperti lainnya. Pasalnya mobil tersebut ikut terjebak macet tanpa patwal dan strobo. "Bermacet-macetan dengan RI 25 tanpa patwal, tanpa strobo.," tulis akun X tersebut, Selasa 10 Desember 2024. Cuitan ini menjadi viral dengan lebih dari 3,2 juta kali tayangan. Bahkan kata kunci RI 25 menjadi salah satu trending setidaknya hingga Rabu siang 11 Desember 2024. Viral ini justru berubah pada kebingungan. Pengakuan Netizen Sejumlah netizen merespons dengan nada kebingungan. Mereka melihat pelat RI 25 di sejumlah mobil berbeda. Netizen lain, Dhe** (@dherry**), mengungkap bahwa pada 9 Desember lalu, ia melihat tiga kendaraan berbeda di kawasan Sudirman yang semuanya menggunakan plat RI 25. "1 mobil Alphard, 1 Zenix, 1 sedan. Apa memang sekarang bisa beranak nopol RI ya?" ujarnya heran. Sementara itu, pengguna X lain, H Praman***** (@RioD*****), mengklaim melihat plat RI 25 terpasang pada BMW model X di kawasan Empang, Bogor, lengkap dengan strobo dan toa sekitar pukul 9 malam. "Padahal jalan relatif sepi karena habis hujan seharian," tulisnya. Lain halnya dengan cuitan Afa******** (@afan**i) yang mengatakan bahwa plat RI 25 terlihat di berbagai lokasi dalam rentang dua hingga tiga hari terakhir. Mobil yang disebutkan meliputi Toyota Crown Royal Majesty di Istiqlal, Toyota Zenix di Layang Antasari, dan Camry Hybrid generasi pertama di kawasan Sudirman. Perbedaan di Angka Kecil Ujung Kanan Bawah Plat RI 25 Selain kendaraan yang berbeda, netizen juga mulai memperhatikan perbedaan angka kecil yang tercantum di ujung kanan bawah pelat nomor RI 25. Misalnya, pada salah satu pelat Toyota Alphard, tertera angka kecil "1", sementara pada Toyota Zenix terlihat angka "2".  Angka kecil ini diduga digunakan untuk membedakan kendaraan dinas yang masuk dalam satu kode RI yang sama, meskipun digunakan oleh pejabat yang berbeda. "Baru sadar ternyata di plat RI itu ada angka kecil di ujung kanan bawah. Mungkin ini buat bedain kendaraan dinasnya ya," tulis seorang netizen di kolom komentar cuitan viral tersebut. Baca juga: NRKB di STNK: Pentingnya Nomor Polisi Kendaraan yang Sering Diabaikan Apa Itu RI 25 dan Siapa yang Berhak Menggunakannya? Dalam protokol kenegaraan, plat nomor dengan kode RI umumnya digunakan oleh pejabat tinggi negara, termasuk Presiden (RI 1), Wakil Presiden (RI 2), hingga para menteri dan wakil menteri. Namun, salah satu akun X mengunggah daftar penggunaan nopol RI 25 dengan satu angka kecil di ujung kanan bawah.  Angka kecil ini disebut membedakan pejabat yang menggunakan hal itu. Berdasarkan dokumen yang beredar dan belum terkonfirmasi, berikut daftar pejabat dengan kode RI 25: Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) bernopol RI 25 tanpa angka kecil di ujung kanan bawah. Menteri Agama bernopol RI 25 dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 2. Wamen Agama (Wakil Menteri Agama) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 3. Mendikdasmen (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 4. Dua Wamendikdasmen (Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 5 dan 6. Mendiktisaintek (Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Sains Teknologi) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 7. Dua Wamendiktisaintek (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Sains Teknologi) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 8 dan 9. MenKebudayaan (Menteri Kebudayaan) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 10. Wamen Kebudayaan dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 11 Menteri Dukbangga/BKKBN (Menteri Pembangunan Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 14. Wamen Dukbangga/BKKBN dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 15. Menteri PPPA (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 16. Wamen PPPA dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 17. Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 18. Wamenpora (Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga) dengan angka kecil di ujung kanan bawah, 19. Kebingungan di Lapangan Kehadiran plat RI 25 di berbagai kendaraan dengan jenis dan lokasi berbeda dalam waktu berdekatan menimbulkan kebingungan. Apakah pelat ini dipakai bergantian oleh pejabat tertentu, atau ada kelonggaran dalam penggunaannya? Publik pun mempertanyakan apakah sistem pengelolaan pelat khusus RI sudah sesuai regulasi. Spekulasi bermunculan, mulai dari dugaan penyalahgunaan hingga kelonggaran pengaturan dalam protokol kendaraan dinas pejabat negara. Penggunaan pelat nomor khusus pejabat negara seperti RI 25 merupakan hal yang wajar dalam protokol kenegaraan. Namun, kemunculan pelat ini pada kendaraan yang berbeda dalam waktu berdekatan, serta perbedaan angka kecil di ujung kanan bawahnya, menimbulkan pertanyaan.  Pemerintah diharapkan dapat memberikan klarifikasi agar tidak memunculkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

RI 25 di berbagai jenis kendaraan memicu perbincangan hangat di media sosial. Plat yang biasanya dikaitkan dengan pejabat negara ini dilaporkan terlihat di mobil seperti Toyota Alphard, Zenix, sedan, hingga BMW, dan menimbulkan kebingungan di kalangan netizen.

Berawal dari salah satu pengguna akun X, Galil** (@glrh*), yang mengungkap sebuah mobil bernopol RI 25 tidak seperti lainnya. Pasalnya mobil tersebut ikut terjebak macet tanpa patwal dan strobo.

"Bermacet-macetan dengan RI 25 tanpa patwal, tanpa strobo.," tulis akun X tersebut, Selasa 10 Desember 2024.

Cuitan ini menjadi viral dengan lebih dari 3,2 juta kali tayangan. Bahkan kata kunci RI 25 menjadi salah satu trending setidaknya hingga Rabu siang 11 Desember 2024. Viral ini justru berubah pada kebingungan.

Sejumlah netizen merespons dengan nada kebingungan. Mereka melihat

di sejumlah mobil berbeda.

Netizen lain, Dhe** (@dherry**), mengungkap bahwa pada 9 Desember lalu, ia melihat tiga kendaraan berbeda di kawasan Sudirman yang semuanya menggunakan plat RI 25. "1 mobil Alphard, 1 Zenix, 1 sedan. Apa memang sekarang bisa beranak nopol RI ya?" ujarnya heran.

Sementara itu, pengguna X lain, H Praman***** (@RioD*****), mengklaim melihat plat RI 25 terpasang pada BMW model X di kawasan Empang, Bogor, lengkap dengan strobo dan toa sekitar pukul 9 malam. "Padahal jalan relatif sepi karena habis hujan seharian," tulisnya.

Lain halnya dengan cuitan Afa******** (@afan**i) yang mengatakan bahwa plat RI 25 terlihat di berbagai lokasi dalam rentang dua hingga tiga hari terakhir. Mobil yang disebutkan meliputi Toyota Crown Royal Majesty di Istiqlal, Toyota Zenix di Layang Antasari, dan Camry Hybrid generasi pertama di kawasan Sudirman.

Kebingungan di Lapangan

Kehadiran plat RI 25 di berbagai kendaraan dengan jenis dan lokasi berbeda dalam waktu berdekatan menimbulkan kebingungan. Apakah pelat ini dipakai bergantian oleh pejabat tertentu, atau ada kelonggaran dalam penggunaannya?

Publik pun mempertanyakan apakah sistem pengelolaan pelat khusus RI sudah sesuai regulasi. Spekulasi bermunculan, mulai dari dugaan penyalahgunaan hingga kelonggaran pengaturan dalam protokol kendaraan dinas pejabat negara.

Penggunaan pelat nomor khusus pejabat negara seperti RI 25 merupakan hal yang wajar dalam protokol kenegaraan. Namun, kemunculan pelat ini pada kendaraan yang berbeda dalam waktu berdekatan, serta perbedaan angka kecil di ujung kanan bawahnya, menimbulkan pertanyaan.

Pemerintah diharapkan dapat memberikan klarifikasi agar tidak memunculkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

Suara.com - Sejumlah anggota DPR RI yang dilantik hari ini, Selasa (1/10/2024) menarik atensi publik. Salah satunya Annisa Maharani Alzahea Mahesa, salah satu wakil rakyat termuda di periode 2024-2029.

Annisa Mahesa merupakan perempuan kelahiran 17 Juli 2001. Selain muda, ia juga disorot lantaran memiliki kekayaan melimpah. Seperti apa sosoknya?

Annisa Mahesa merupakan calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan (dapil) Banten II. Perempuan yang biasa dipangil Icha itu berhasil meraup 122.470 suara.

Baca Juga: Gaduh Pergantian Anggota DPR Jelang Pelantikan: Parpol Mencederai Kedaulatan Rakyat

Annisa sendiri memiliki dua gelar sarjana alias double degree. Ia merupakan lulusan Univeristas Indonesia dan Universitas Melbourne di bidang manajemen pad 2023.

Selama menempuh pendidikan, Icha pernah menjadi runner up Odyssey of The Mind 2017 World Finalis di Michigan State University pada Mei 2017.

Annisa adalah putri dari mendiang politikus Partai Gerindra Desmond J Mahesa. Desmond sendiri merupakan anggota DPT sejak 2009 hingga akhir hayatnya tahun 2023.

Meski baru berusia 23 tahun, Annisa memiliki kekayaan yang melimpah. Menurut laporan LKHPN, Annisa Mahesa memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 5.870.445.000.

Baca Juga: Beda Dari Yang Lain! Ini Cara Unik Jamaludin Malik Rayakan Pelantikan Anggota DPR

Kekayaan tersebu terdiri dari 12 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 2.271.445.000 yang tersebar di Pandeglang dan Serang.

Sementara harta lainnya adalah mobil, harta bergerak lainnya, kas, dan setara kas.

Garuda memiliki bobot 2,95 ton, dimensi panjang sekitar 5,05 m, lebar 2,06 m, tinggi 1,87 m serta desain long wheelbase yang nyaman dan lega. Kendaraan ini memiliki daya mesin 202 PS/199 HP, transmisi AT dengan 8 percepatan, dan memiliki kecepatan maksimum 100 Km/jam.

3. Tahan Peluru 7,62 x 51 mm NATO

Dengan portofolio produsen alpalhankam, Pindad menerapkan proteksi kendaraan sebagai prioritas utama dengan dibekali fitur keamanan seluruh area kendaraan meliputi body dengan material composite armor yang memiliki ketahanan terhadap munisi kal.

7,62 x 51 mm NATO ball & kal. 5,56 x 45 mm M193, kaca anti peluru level B5/B6, serta dilengkapi ban berukuran R21 dengan tipe Run Flat Tyre (RFT) yang bisa tetap melaju meski mengalami kebocoran di perjalanan.

BANGKAPOS.COM - Nama Tia Rahmania kini menjadi sorotan usai dirinya dipecat oleh PDI Perjuangan dan batal dilantik menjadi DPR RI.

Diketahui, Tia Rahmania merupakan anggota DPR terpilih 2024-2029, batal dilantik sebagai anggota Dewan pada 1 Oktober 2024 mendatang karena telah diberhentikan dari keanggotaan PDIP.

Tia Rahmania merupakan calon anggota legislatif (caleg) PDI-P daerah pemilihan (Dapil) Banten 1.

Melalui surat Keputusan KPU nomor 1368 tahun 2024 yang diteken Ketua KPU RI Mochamad Afifudin pada 23 September 2024, Tia digantikan Bonnie Triyana sebagai peraih suara terbesar kedua  di daerah pemilihan atau Dapil Banten I.

Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan pengganti caleg terpilih bisa karena berbagai alasan sebagaimana tertuang dalam Pasal 425 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 dan Pasal 48 Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2024.

KPU RI menetapkan Bonnie Triyana sebagai pengganti Tia Rahmania di Dapiil Banten 1.

Alasan Tia Rahmania dipecat karena dianggap tidak memenuhi syarat untuk menjadi anggota DPR RI.

"Tia Rahmania tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR karena yang bersangkutan diberhentikan dari anggota partai," demikian kutipan dari surat tersebut.

Lantas seperti apa sosok Tia Rahmania?

Dikutip dari berbagai sumber, Tia lahir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada 3 Maret 1979.

Perempuan yang menetap di Kota Serang, Banten, itu merupakan anak mantan Bupati Barito Putra, (Alm) H Badaruddin.

Tia menempuh pendidikan S-1 dan S-2 psikologi di Universitas Indonesia pada 2001 dan 2004.

Dia kemudian menekuni dunia akademisi sebagai dosen pada program studi psikologi Universitas Paramadina sejak 2009.

Tia kemudian terjun ke dunia politik dengan bergabung ke PDI-P. Dia pernah menjadi calon anggota legislatif pada 2019-2024, tetapi gagal lolos ke parlemen.

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Rekapitulasi suara Pemilihan Legislatif (Pileg) telah selesai dialaksanakan oleh KPU.

Dari hasil perhitungan ini, sebanyak 77 caleg dinyatakan lolos ke DPR RI periode 2024-2029.

Puluhan caleg ini diketahui berasal dari 10 daerah pemilihan atau Dapil yang ada di Jawa Tengah.

Baca juga: Bupati Deliserdang Buka Puasa Bersama Tokoh Masyarakat Pada 11 Kecamatan, Turut Beri Bingkisan

Para caleg ini terpilih usai KPU melakukan perhitungan dengan metode Sainte Lague.

Berikut nama-nama caleg yang lolos menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029 dapil Jawa Tengah;

1. Mochamad Herviano Widyatama: 230.113 suara

2. Samuel JD Wattimena: 67.812 suara

3. Firnando H Ganinduto: 63.881 suara

4. Muh Haris: 64.945 suara

Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif pada 14 Februari 2024 telah selesai, dan hasilnya telah diumumkan oleh KPU pada tanggal 20 Maret 2024. Namun penetapan anggota legislatif 2024-2029 masih harus menunggu hasil persidangan Perselisihan Hasil Pemiihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi.

Litbang Kompas menyusun simulasi perkiraan anggota DPR yang kemungkinan besar akan lolos ke Senayan menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029. Hasil ini hanya sebagai gambaran saja, untuk melihat siapa-siapa saja caleg yang akan menjadi wakil rakyat pada periode pemerintahan mendatang.

Hasil simulasi juga belum memperhitungkan kemungkinan ada anggota yang mengundurkan diri. Hasil final adalah anggota DPR RI yang akan ditetapkan KPU setelah semua sengketa dan persyaratan selesai.

Untuk detail perolehan suara per provinsi dan per dapil bisa dilihat pada grafik berikut:

Untuk perolehan suara per partai bisa dilihat pada grafik berikut:

Infografik:Albertus Erwin Susanto

Pengolah Data:Reza Felix Citra

Editor:Topan Yuniarto

Caleg Nomor Urut Atas Tetap Favorit, Kompas.id, 8 April 2024

Apa Itu RI 25 dan Siapa yang Berhak Menggunakannya?

Dalam protokol kenegaraan, plat nomor dengan kode RI umumnya digunakan oleh pejabat tinggi negara, termasuk Presiden (RI 1), Wakil Presiden (RI 2), hingga para menteri dan wakil menteri. Namun, salah satu akun X mengunggah daftar penggunaan nopol RI 25 dengan satu angka kecil di ujung kanan bawah.

Angka kecil ini disebut membedakan pejabat yang menggunakan hal itu. Berdasarkan dokumen yang beredar dan belum terkonfirmasi, berikut daftar pejabat dengan kode RI 25: