Apa Perbedaan Limbah Organik Dan Anorganik Beserta Contohnya

Ketahanan Akan Panas

Jika berbicara mengenai ketahanan kedua limbah ini akan adanya panas. Untuk limbah organik lebih mudah terbakar, dibandingkan dengan limbah anorganik yang memiliki ketahanan akan panas.

Metode Open Dumping

Untuk metode pengolahan limbah yang satu ini adalah dengan melakukan penimbunan di suatu lahan terbuka tanpa adanya perlakuan atau pengelolaan khusus pada limbah.

Berdasarkan Senyawa Penyusunnya

Perbedaan limbah organik dan anorganik selanjutnya dapat dilihat dari senyawa yang menyusun limbah organik dan limbah anorganik. Tentu saja akan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Untuk limbah organik biasanya disusun oleh senyawa utama yaitu karbon baik itu pada jenis limbah yang padat, cair, ataupun gas sekalipun. Selain itu, limbah organik juga memiliki ikatan hidrogen.

Sementara itu, bagi limbah anorganik biasanya memang tidak disusun oleh senyawa karbon. Disebabkan sumbernya yang bukan dari makhluk hidup maupun organisme. Namun biasanya sampah anorganik akan mengandung mineral. Untuk bisa mengidentifikasi senyawa penyusunnya juga bukanlah hal yang mudah, sebab tidak bisa dilakukan oleh orang awam dengan kasat mata.

Terdapat beberapa contoh limbah yang termasuk ke dalam limbah organik, yaitu dari sisa makanan, daun dan ranting berguguran, bangkai binatang, sisa-sisa sayuran ataupun buah-buahan, tinja dan banyak lainnya.

Sementara itu, untuk beberapa jenis dari limbah anorganik mencakup botol minuman, pecahan kaca, bungkus makanan, sampah plastik, elektronik rusak, kresek, ban bekas, besi, logam dan lain sebagainya yang memang tidak berasal dari makhluk hidup.

Berdasarkan Cara Pengolahannya

Perbedaan limbah organik dan anorganik lainnya adalah berdasar pada cara pengolahannya. Untuk bisa mengolah kedua jenis limbah ini diperlukan dua cara yang juga berbeda. Satu hal yang utama dan pasti adalah melakukan pemisahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sehingga lebih memudahkan petugas atau mesin dalam melakukan sortir dan daur ulang.

Sistem olah limbah diciptakan untuk menangani kedua limbah yang berbeda penangannya. Limbah organik cenderung mudah diolah karena bisa diuraikan dengan mudah oleh mikroorganisme. Anda bisa menimbunnya saja di tanah galian maka mikroorganisme akan bisa melakukan dekomposisi. Sementara untuk limbah anorganik bisa dilakukan pengolahannya dengan cara daur ulang untuk dijadikan produk lainnya yang memiliki nilai lebih tinggi.

Reaksi yang Dihasilkan

Berdasarkan adanya sebuah penelitian, limbah organik reaksinya terhitung lambat dan tidak bisa menghasilkan senyawa garam. Sementara itu, untuk limbah anorganik reaksinya tergolong lebih cepat dan bisa menghasilkan senyawa garam.

Baca juga: Jenis Limbah dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Mar 7 Perbedaan Limbah Organik dan Limbah Anorganik

Perbedaan limbah organik dengan anorganik perlu diketahui agar tidak sampai terjadi kesalahan dalam pengolahannya. Limbah organik didefinisikan sebagai sisa-sisa buangan atau sampah yang dihasilkan makhluk hidup dan akan secara otomatis mengalami pembusukan.

Sementara itu untuk limbah anorganik berasal dari sisa-sisa non hayati atau biasanya berwujud sintetik dan buangan hasil olah tambang. Untuk yang jenis anorganik akan lebih sulit untuk diuraikan. Di sini akan dibahas lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya!

Metode Urug Saniter

Metode yang terakhir ini adalah metode yang membiarkan sampai ditimbun dahulu lalu dipadatkan dan ditutupi dengan tanah yang menjadi penutupnya. Biasanya akan disediakan lubang galian untuk bisa memendam tanah di dasar tanah.

Sekian pembahasan mengenai perbedaan limbah organik dan anorganik. Semoga ulasan ringkas di atas dapat menambah pengetahuan Anda. Masalah limbah selalu menjadi perhatian serius yang harus secara terus-menerus digencarkan. Sebab, limbah yang tidak dikelola dengan baik hanya akan menjadi sumber permasalahan yang lebih kompleks.

Limbah organik dan anorganik tidak hanya dihasilkan di sektor rumah tangga tapi juga di sektor industri. Sudah menjadi kewajiban bagi para pelaku industri untuk bertanggung jawab terhadap limbah yang mereka hasilkan.

Maka, para penggiat industri juga wajib memiliki pengetahuan mengenai hal ini. Perusahaan Anda dapat bekerja sama dengan MUTU Internasional sebagai penyedia jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi untuk beragam sektor industri. Mulai dari sektor kehutanan, perkebunan, manufaktur, logistic, sektor public, pelayanan, konstruksi, makanan, perikanan hingga energi.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Setelah mengetahui pengertian tentang sampah organik dan anorganik, berikut adalah perbedaan dari sampah organik dan anogranik:

Demikian informasi mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik beserta penjelasan dan contohnya. Semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Naufal Adam peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom

Kemudahan Dekomposisi

Perbedaan limbah organik dan anorganik yang berikutnya ada dari kemudahannya untuk mengalami proses dekomposisi. Apakah suatu limbah mudah diuraikan atau tidak? Untuk limbah organik merupakan limbah yang memiliki sifat urai tinggi. Karena asalnya yang merupakan dari makhluk hidup, membuat limbah ini juga mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

Sementara itu, untuk limbah anorganik sifatnya cenderung sulit untuk diuraikan. Membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun agar dapat benar-benar terurai. Seringkali limbah anorganik menimbulkan banyak masalah jika tidak dikelola sebagaimana mestinya. Dampak buruknya bahkan hingga merugikan banyak sektor salah satunya lingkungan dan juga kesehatan makhluk hidup.

Berdasarkan Asalnya

Untuk mengetahui perbedaan kedua limbah ini, bisa dimulai dengan asalnya atau sumbernya. Limbah organik biasanya berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang sifatnya memang organik. Biasanya adalah berasal dari kotoran binatang, daun, ranting, kayu, sisa-saia makanan, buah, sayuran dan lain sebagainya. Sifatnya memang mudah membusuk dan mudah diuraikan.

Sementara asal atau sumber limbah anorganik adalah dari kegiatan produksi atau aktivitas manusia. Ada proses pencampuran senyawa kimia dalam menghasilkan sampah tersebut. Sumbernya tidak berasal dari organisme yang hidup, melainkan benda-benda mati. Seperti halnya plastik, kaca, botol minum, bungkus makanan dan lain-lain.